Bloger


Senin, 05 November 2012

Renungan 21



Ketika ini tangisku tertetes diantara tawa
ketika ini suciku nyata
ketika ini aku adalah pendosa
ketika ini sambungan detik nafas
merapat pancung  jatah cinta
Kepala dua terpenggal
meraba dalam keruh aliran
batu mengarat terapung sunyi
terlempar hingga menusuk hari
 rapati menepi memeluk tebing
sesaat bisa pergi
 bentangan buku hari, mengoyak minggu


mengunyah bulan hingga tahunku tertelan

kusepikan malam dengan membaca diri
hingga berlari basahi keringat pikir
menjamu tabir zikir
Belum lelah,
Gantungan cita membentang,
titupi terjal karang

 belum setengah,
lembaran terus tertinta
menguras nafas
berkaca dengan luasnya lautan
menantang gelombang
dengan tentara-tentaranya

kusepikan malam
akulah pembaca  jiwa.

                        pandangpanjang, 21 september 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar